oleh : Kakek Jhosy
Assalamualaikum wr wb,
Numpang Berbagi Ilmu Meskipun Hasil Copas,,
Bissmillahirrahmanirrahiim
MENGIRIM PAHALA DAN BACA'AN KEPADA mayit
Ucapan Imam Nawawi dalam Syarah Nawawi Ala shahih Muslim
من أراد بر والديه فليتصدق عنهما فان الصدقة تصل الى الميت
وينتفع بها بلا خلاف بين المسلمين وهذا هو الصواب وأما ما حكاه أقضى
القضاة أبو الحسن الماوردى البصرى الفقيه
الشافعى فى كتابه الحاوى عن بعض أصحاب الكلام من أن الميت لا
يلحقه بعد موته ثواب فهو مذهب باطل قطعيا وخطأ بين مخالف لنصوص الكتاب
والسنة واجماع الامة فلا التفات اليه ولا تعريج عليه
Barangsiapa yg ingin berbakti pada ayah ibunya maka ia bisa
bersedekah pada nama mereka (kirim amal sedekah untuk mereka), dan
sungguh pahala shadaqah itu sampai pada mayyit dan akan membawa manfaat
atasnya tanpa ada ikhtilaf diantara muslimin, inilah pendapat terbaik,
mengenai apa apa yg diceritakan pimpinan Qadhiy Abul Hasan Almawardiy
Albashriy Alfaqiihi Assyafii mengenai ucapan beberapa Ahli Bicara
(semacam wahabiy yg hanya bisa bicara tanpa ilmu) bahwa mayyit setelah
wafatnya tak bisa menerima pahala, maka pemahaman ini Batil secara jelas
dan kesalahan yg diperbuat oleh mereka yg mengingkari nash nash dari
Alqur 'an dan Alhadits dan Ijma ummat ini, maka tak perlu ditolelir dan
tak perlu diperdulikan,
وأما الصلاة والصوم فمذهب الشافعى وجماهير العلماء أنه لا يصل ثوابها الى
الميت الا اذا كان الصوم واجبا على الميت فقضاه عنه وليه أو من أذن له
الولي فان فيه قولين للشافعى أشهرهما عنه أنه لا يصلح وأصحهما ثم محققى
متأخرى أصحابه أنه يصح وستأتى المسألة فى كتاب الصيام ان شاء الله تعالى
Namun mengenai pengiriman pahala shalat dan puasa, maka madzhab Syafii
dan sebagian ulama mengatakannya tidak sampai kecuali shalat dan puasa
yg wajib untuk mayyit, maka bisa di Qadha oleh wali nya atau orang lain
yg diizinkan oleh walinya, maka dalam hal ini ada dua pendapat dalam
Madzhab Syafii, yg lebih masyhur hal ini tak sampai, namun pendapat
kedua yg lebih shahih mengatakan hal itu sampai, dan akan kuperjelas
nanti di Bab Puasa Insya Allah Ta'ala
وأما قراءة القرآن فالمشهور من مذهب الشافعى أنه لا يصل ثوابها الى الميت
وقال بعض أصحابه يصل ثوابها الى الميت وذهب جماعات من العلماء الى أنه يصل
الى الميت ثواب جميع العبادات من الصلاة والصوم والقراءة وغير ذلك وفى
صحيح البخارى فى باب من مات وعليه نذر أن ابن عمر أمر من ماتت أمها وعليها
صلاة أن تصلى عنها وحكى صاحب الحاوى عن عطاء بن أبى رباح واسحاق بن
راهويه أنهما قالا بجواز الصلاة عن الميت
Tentang pahala Alqur'an menurut pendapat yg masyhur dalam madzhab
Syafii bahwa tak sampai pada mayyit, namun adapula pendapat dari sahabat
sahabat Syafii yg mengatakannya sampai, dan sebagian besar ulama
mengambil pendapat bahwa sampainya pahala semua macam ibadah, berupa
shalat, puasa, bacaan Alqur ' an, ibadah dan yg lainnya, sebagaimana
diriwayatkan dalam shahih Bukhari pada Bab: "Barangsiapa yg wafat dan
atasnya nadzar" bahwa Ibn Umar memerintahkan seorang wanita yg wafat
ibunya yg masih punya hutang shalat agar wanita itu membayar (meng
qadha) shalatnya, dan dihikayatkan oleh Penulis kitab Al Hawiy, bahwa
Atha bin Abi Ribah dan Ishaq bin Rahawayh bahwa mereka berdua mengatakan
bolehnya shalat dikirim untuk mayyit
وقال الشيخ أبو سعد عبد الله بن محمد بن هبة الله بن أبى عصرون من أصحابنا
المتأخرين فى كتابه الانتصار الى اختيار هذا وقال الامام أبو محمد البغوى
من أصحابنا فى كتابه التهذيب لا يبعد أن يطعم عن كل صلاة مد من طعام وكل
هذه إذنه كمال ودليلهم القياس على الدعاء والصدقة والحج فانها تصل
Telah berkata Syeikh Abu Sa'ad Abdullah bin Muhammad bin Hibatullah
bin Abi Ishruun dari kalangan kita (berkata Imam nawawi dengan ucapan.
kalangan kita "maksudnya dari madzhab syafii) yg muta'akhir (dimasa
Imam Nawawi) dalam kitabnya Al Intishar ilaa Ikhtiyar bahwa hal ini
seperti ini. (Sebagaimana pembahasan diatas), berkata Imam Abu Muhammad
Al Baghawiy dari kalangan kita dalam kitabnya At Tahdzib: Tidak jauh
untuk mereka untuk memberi satu Mudd untuk membayar satu shalat (shalat
mayyit yg tertinggal) dan ini semua izinnya sempurna, dan dalil mereka
adalah Qiyas atas Doa dan sedekah dan haji (sebagaimana riwayat
hadist2 shahih) bahwa itu semua sampai dengan pendapat yg sepakat para
ulama.
(Syarh Nawawi Ala Shahih Muslim Juz 1 hal 90)
Selanjutnya berkata pula Imam Annawawi
أن الصدقة عن الميت تنفع الميت ويصله ثوابها وهو كذلك باجماع العلماء وكذا
أجمعوا على وصول الدعاء وقضاء الدين بالنصوص الواردة في الجميع ويصح الحج
عن الميت اذا كان حج الاسلام وكذا اذا وصى بحج التطوع على الأصح عندنا
واختلف العلماء في الصوم اذا مات وعليه صوم فالراجح جوازه عنه للأحاديث
الصحيحة فيه
Sungguh sedekah untuk dikirimkan pada mayyit akan membawa manfaat
bagi mayyit dan akan disampaikan padanya pahalanya, demikian ini pula
menurut Ijma (sepakat) para ulama, demikian pula mereka telah sepakat
atas sampainya doa doa, dan pembayaran hutang (untuk mayyit) dengan
nash2 yg teriwayatkan masing masing, dan sah pula haji untuk mayyit bila
haji muslim,
demikian pula bila ia berwasiat untuk dihajikan dengan haji yg
sunnah, demikian pendapat yg lebih shahih dalam madzhab kita (Syafii),
namun berbeda pendapat para ulama mengenai puasa, dan yg lebih benar
adalah yg memungkinkannya sebagaimana hadits hadits shahih yg
menjelaskan
والمشهور في مذهبنا أن قراءة القرآن لا يصله ثوابها وقال جماعة من أصحابنا يصله ثوابها وبه قال أحمد بن حنبل
Dan yg terkenal dikalangan madzhab kita bahwa bacaan Alqur'an tidak
sampai pada mayyit pahalanya, namun telah berpendapat sebagian dari
ulama madzhab kita bahwa sampai pahalanya, dan Imam Ahmad bin Hanbal
berpegang pada yg memungkinkannya
(Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 7 hal 90)
Dan dijelaskan pula dalam Almughniy?
ولا بأس بالقراءة ثم القبر وقد روي عن أحمد أنه قال إذا دخلتم المقابر
اقرؤوا آية الكرسي وثلاث مرار قل هو الله أحد الإخلاص ثم قال اللهم إن فضله
لأهل المقابر وروي عنه أنه قال القراءة ثم القبر بدعة وروي ذلك عن هشيم
قال أبو بكر نقل ذلك عن أحمد جماعة ثم رجع رجوعا أبان به عن نفسه فروى
جماعة أن أحمد نهى ضريرا أن يقرأ ثم القبر وقال له إن القراءة ثم القبر
بدعة فقال له محمد بن قدامة الجوهري يا أبا عبد الله ما تقول في مبشر فلهذا
قال ثقة قال فأخبرني مبشر عن أبيه أنه أوصى إذا دفن يقرأ عنده بفاتحة
البقرة وخاتمتها وقال سمعت ابن عمر يوصي بذلك قال أحمد بن حنبل فارجع فقل
للرجل يقرأ
Tidak ada larangannya membaca Alqur'an kuburan, dan telah
diriwayatkan dari Ahmad bahwa bila kalian masuk pekuburan bacalah ayat
alkursiy, lalu Al Ikhlas 3X, lalu katakanlah: Wahai Allah, sungguh
pahalanya untuk ahli kubur,
Dan diriwayatkan pula bahwa bacaan Alqur'an di kuburan adalah
Bid'ah, dan hal itu adalah ucapan Imam Ahmad bin Hanbal, lalu muncul
riwayat lain bahwa Imam Ahmad melarang keras hal itu, maka berkatalah
padanya Muhammad bin Qudaamah: Wahai Abu Abdillah (nama panggilan Imam
Ahmad), apa pendapatmu tentang Mubasyir (seorang perawi hadits), Imam
Ahmad menjawab: Ia Tsiqah (kuat dan terpercaya riwayatnya), maka berkata
Muhammad bin Qudaamah sungguh Mubasyir telah meriwayatkan padaku dari
ayahnya bahwa bila wafat agar dibacakan awal surat Baqarah dan
penutupnya, dan bahwa Ibn Umar berwasiat demikian pula! ", maka berkata
Imam Ahmad:" katakan pada orang yg tadi kularang membaca Alqur'an
kuburan agar ia membacanya,
(Al Mughniy Juz 2 hal: 225)
Dan dikatakan dalam Syarh Al Kanz:
وقال في شرح الكنز إن للإنسان أن يجعل ثواب عمله لغيره صلاة كان أو صوما أو
حجا أو صدقة أو قراءة قرآن ذلك من جميع أنواع البر ويصل ذلك إلى الميت
وينفعه ثم أهل السنة انتهى والمشهور من مذهب الشافعي وجماعة من أصحابه أنه
لا يصل إلى الميت ثواب قراءة القرآن وذهب أحمد بن حنبل وجماعة من العلماء
وجماعة من أصحاب الشافعي إلى أنه يصل كذا ذكره النووي في الأذكار وفي شرح
المنهاج لابن النحوي لا يصل إلى الميت عندنا ثواب القراءة على المشهور
والمختار الوصول إذا سأل الله إيصال ثواب قراءته وينبغي الجزم به لأنه دعاء
فإذا جاز الدعاء للميت بما ليس للداعي فلأن يجوز بما هو له أولى ويبقى
الأمر فيه موقوفا على استجابة الدعاء وهذا المعنى لا يختص بالقراءة بل يجري
في سائر الأعمال والظاهر أن الدعاء متفق عليه أنه ينفع الميت والحي
القريب والبعيد بوصية وغيرها وعلى ذلك أحاديث كثيرة
Sungguh bisa untuk seseorang untuk mengirim pahala amal kepada orang
lain, shalat kah, atau puasa, atau haji, atau shadaqah, atau Bacaan
Alqur'an, dan seluruh amal ibadah lainnya, dan itu bisa untuk mayyit
dan itu sudah disepakati dalam Ahlussunnah waljamaah.
Namun hal yg terkenal bahwa Imam Syafii dan sebagian ulamanya
mengatakan pahala pembacaan Alqur'an tidak sampai, namun Imam Ahmad bin
Hanbal, dan kelompok besar dari para ulama, dan kelompok besar dari
ulama syafii mengatakannya pahalanya sampai, demikian dijelaskan oleh
Imam Nawawi dalam kitabnya Al Adzkar, dan dijelaskan dalam Syarh Al
Minhaj oleh Ibn Annahwiy: "tidak sampai pahala bacaan Alqur'an dalam
pendapat kami yg masyhur, dan maka sebaiknya adalah pasti sampai bila
berdoa kepada Allah untuk memohon penyampaian pahalanya itu, dan
selayaknya ia meyakini hal itu karena merupakan doa, karena bila
dibolehkan doa tuk mayyit, maka menyertakan semua amal itu dalam doa tuk
dikirmkan merupakan hal yg lebih baik, dan ini bisa tuk seluruh amal,
dan doa itu sudah Muttafaq alaih (tak ada ikhtilaf) bahwa doa itu
sampai dan bermanfaat pada mayyit bahkan pada yg hidup, keluarga dekat
atau yg jauh, dengan wasiat atau tanpa wasiat, dan dalil ini dengan
hadits yg sangat banyak,
(Naylul Awthar lil Imam Assyaukaniy Juz 4 hal 142)
(Al Majmu 'Syarh Muhadzab lil Imam Nawawiy Juz 15 hal 522)
Kesimpulannya bahwa hal ini merupakan ikhtilaf ulama, ada yg mengatakan pengiriman amal pada mayyit sampai secara keseluruhan,
ada yg mengatakan bahwa pengiriman bacaan Alqur'an tidak sampai, namun
semua itu bila dirangkul dalam doa kepada Allah untuk disampaikan maka
tak ada ikhtilaf lagi,
Wallohu A'lam Bis shawab
''(Sukron Jazilan Semoga Bermamfa'at Bagi semua)''